Menteri Luar Negara Retno Marsudi berkata Pemerintah Indonesia terus menjalakan komunikasi buat melaksanakan evakuasi terhadap Masyarakat Negeri Indonesia( WNI), usai seseorang WNI wafat dunia di suatu hotel Bangladesh yang dibakar pada Senin( 5/ 8).
Dalam statment tertulis Departemen Luar Negara( Kemlu) RI, korban WNI bernama samaran DU itu wafat dunia akibat sangat banyak menghisap asap sebab hotel tempat korban menginap dibakar dikala kerusuhan terjalin di Bangladesh.
Dari pihak kita, Kemlu telah berbicara dengan pihak keluarga, dari Kemlu serta pula dengan duta besar kita di Dhaka terus melaksanakan komunikasi buat gimana bisa melaksanakan evakuasi sebaik bisa jadi, kata Menlu dikala membagikan penjelasan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Pengumuman Rencana Evakuasi oleh Menlu
Menlu Retno Marsudi memberikan pernyataan resmi mengenai rencana evakuasi setelah kematian WNI tersebut. Dalam konferensi persnya, Menlu Marsudi menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk melindungi warganya di luar negeri dan memastikan bahwa mereka berada dalam situasi yang aman. Berikut adalah poin-poin utama dari pengumuman tersebut:
- Koordinasi dengan Pihak Berwenang:
- Pemerintah Indonesia telah berkoordinasi dengan pihak berwenang Bangladesh dan berbagai lembaga internasional untuk menyusun rencana evakuasi yang aman dan efisien. Diplomasi yang intensif dilakukan untuk memastikan kerjasama dan dukungan dari pihak-pihak terkait.
- Penyiapan Evakuasi:
- Proses evakuasi direncanakan melibatkan transportasi udara dan darat untuk membawa warga negara Indonesia yang berada di Bangladesh kembali ke tanah air. Evakuasi ini akan diprioritaskan bagi mereka yang berada dalam situasi rawan atau berisiko tinggi.
- Peningkatan Keamanan:
- Langkah-langkah keamanan tambahan akan diterapkan untuk melindungi WNI yang masih berada di Bangladesh. Pemerintah Indonesia akan memastikan bahwa mereka mendapatkan perlindungan yang memadai selama proses evakuasi.
- Komunikasi dan Informasi:
- Menlu Marsudi menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang jelas dan tepat waktu kepada keluarga dan kerabat WNI yang terkena dampak. Pemerintah Indonesia akan menyediakan informasi terkini mengenai proses evakuasi dan langkah-langkah yang diambil.
Tanggapan dan Dukungan Internasional WNI
Setelah pengumuman tersebut, berbagai reaksi dan dukungan internasional mulai mengalir. Negara-negara sahabat dan organisasi internasional menawarkan bantuan dan dukungan untuk memastikan evakuasi yang lancar. Komunitas internasional menunjukkan solidaritas terhadap Indonesia dalam menghadapi situasi yang sulit ini.
Langkah-Langkah Selanjutnya WNI
- Pelaksanaan Evakuasi:
- Proses evakuasi akan dimulai segera setelah semua persiapan selesai. Tim evakuasi dari Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangladesh akan memantau dan mengatur setiap tahap evakuasi dengan seksama.
- Penyelidikan Kasus:
- Selain evakuasi, pemerintah Indonesia juga akan menyelidiki penyebab kematian WNI tersebut untuk memastikan bahwa hak-hak dan keselamatan WNI di luar negeri dilindungi secara maksimal.
- Dukungan Pasca-Evakuasi:
- Setelah evakuasi selesai, pemerintah akan memberikan dukungan kepada keluarga dan kerabat WNI yang terkena dampak, termasuk bantuan psikologis dan administratif.
Ada pula korban DU dikenal datang di Bangladesh pada 1 Agustus 2024 buat kunjungan bisnis.
Sedikitnya 73 orang tewas, tercantum 14 anggota polisi, dalam bentrokan- bentrokan antara aparat keamanan serta pengunjuk rasa di Dhaka serta kota- kota lain di Bangladesh.
Aksi unjuk rasa bertambah minggu kemudian buat memprotes kebijakan kuota PNS yang diterapkan pemerintah Bangladesh, menyusul bentrokan di Universitas Dhaka.
Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin juga membubarkan parlemen selaku ciri berakhirnya masa pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina yang melarikan diri ke India sehabis mengalami demonstrasi besar- besaran menolak kuota PNS di negeri itu.
Kepresidenan Bangladesh dalam suatu statment, Selasa( 6/ 8), menarangkan kalau keputusan itu diambil sehabis berdiskusi dengan para kepala angkatan bersenjata, para pemimpin partai politik, perwakilan warga sipil, serta para pemimpin gerakan keluhan yang dipandu mahasiswa.
Average Rating