Komisaris Jenderal Tubuh PBB buat Pengungsi Palestina( UNRWA) Philippe Lazzarini berkata perang brutal sepanjang 12 bulan sudah mengganti Jalan Gaza jadi lautan reruntuhan serta kuburan untuk puluhan ribu orang, kebanyakan kanak- kanak.
Setahun sudah lalu serta tiada hari tanpa keluarga- keluarga di Gaza hadapi penderitaan yang tidak bisa diungkapkan, sebab pengungsian paksa, penyakit, kelaparan, serta kematian sudah jadi norma tiap hari untuk dua
juta orang yang terjebak di wilayah kantong yang diisolasi serta dibombardir tersebut,” kata Lazzarini melalui unggahan di X.
Di Gaza, masyarakat sipil terus menanggung beban perang. Lebih dari 220 anggota regu UNRWA terbunuh: jumlah kematian paling tinggi dalam sejarah Perserikatan Bangsa- Bangsa.
Infrastruktur yang Hancur
Infrastruktur di Gaza mengalami kerusakan parah akibat serangan yang terus menerus. Bangunan, jalan, dan jembatan banyak yang runtuh, meninggalkan reruntuhan yang menyebar di seluruh wilayah. Kota-kota yang dulunya ramai kini tampak sepi dan sunyi, dengan banyak area yang berubah menjadi puing-puing.
Pembangunan kembali infrastruktur yang rusak menjadi tantangan besar, terutama dalam konteks blokade yang telah berlangsung lama. Banyak organisasi internasional berjuang untuk memberikan bantuan, namun upaya tersebut sering terhambat oleh situasi keamanan dan ketegangan politik yang terus berlanjut.
Kehidupan di Tengah Kehancuran Perang
Meskipun hidup di tengah reruntuhan, masyarakat Gaza menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Komunitas saling membantu untuk bertahan hidup, berbagi makanan, dan menyediakan dukungan emosional satu sama lain. Namun, ketidakpastian masa depan membuat banyak orang merasa putus asa. Anak-anak yang seharusnya bermain dan belajar kini harus menghadapi realitas yang jauh dari ideal.
Pendidikan juga terhambat, dengan banyak sekolah yang tidak dapat beroperasi. Anak-anak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, yang akan berdampak jangka panjang pada perkembangan mereka dan masa depan wilayah tersebut.
Ia menekankan kalau kanak- kanak jadi pihak awal serta yang sangat mengidap.
Tidak hanya pembunuhan serta cedera, seluruh anak di Gaza hadapi trauma, serta banyak di antara lain mempunyai sisa cedera tidak kasat mata seumur hidup. Lebih dari 650. 000 anak kehabisan setahun lagi buat belajar. Alih- alih terletak di kelas, mereka wajib memilah- milah reruntuhan dengan rasa khawatir serta putus asa.
Lazzarini memperingatkan kalau penghancuran infrastruktur berarti di Gaza telah menggapai tingkatan yang sangat parah.
Ia meningkatkan kalau lebih dari 2 pertiga bangunan UNRWA di Gaza telah sirna serta tidak bisa digunakan serta sebagian besarnya dimanfaatkan buat pengungsian di dasar bendera PBB.
Average Rating