Pembunuhan terhadap kepala biro politik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran bisa menyebabkan perang masif di Timur Tengah, kata perwakilan Hamas di Lebanon, Mahmoud Tah kepada Sputnik, Rabu.
Mahmoud Tah berkata kalau Amerika Serikat wajib menguasai sepanjang mana tanggung jawab mereka atas eskalasi semacam itu.
Lebih dahulu pada hari itu, Hamas mengonfirmasi kematian Haniyeh akibat serbuan Israel di kediamannya di Bunda Kota Iran, Teheran.
Siapa Ismail Haniyeh?
Ismail Haniyeh adalah mantan Perdana Menteri Otoritas Palestina dan saat ini menjabat sebagai Ketua Biro Politik Hamas. Sebagai salah satu pemimpin paling menonjol di Gaza, Haniyeh memainkan peran kunci dalam politik Palestina dan perlawanan terhadap Israel. Sikap dan kebijakan Haniyeh sering kali menjadi cerminan sentimen luas di antara rakyat Palestina, terutama di Gaza.
Potensi Dampak Pembunuhan
1. Eskalasi Kekerasan di Gaza dan Tepi Barat
Pembunuhan Ismail Haniyeh hampir pasti akan memicu gelombang kekerasan di Gaza dan Tepi Barat. Hamas, yang sudah terbiasa merespons dengan kekerasan terhadap setiap serangan terhadap pemimpinnya, akan melancarkan serangan balasan terhadap Israel. Ini dapat berupa roket, serangan teror, dan taktik gerilya lainnya yang akan memperburuk situasi keamanan di wilayah tersebut.
2. Ketegangan Regional
Konflik antara Hamas dan Israel tidak hanya akan terbatas pada Gaza dan Tepi Barat. Negara-negara tetangga seperti Mesir, Lebanon, dan Suriah bisa terlibat secara langsung atau tidak langsung. Hezbollah di Lebanon, misalnya, mungkin merasa terdorong untuk menunjukkan solidaritas dengan Hamas dengan melancarkan serangan terhadap Israel. Ini bisa memicu konflik yang lebih luas yang melibatkan beberapa negara di kawasan itu.
3. Keterlibatan Internasional
Pembunuhan ini juga bisa menarik perhatian internasional, terutama dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Iran, dan Rusia. Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, mungkin akan memberikan dukungan militer dan diplomatik, sementara Iran, yang mendukung Hamas, bisa meningkatkan dukungannya terhadap kelompok-kelompok perlawanan di wilayah tersebut. Ini bisa memperburuk ketegangan geopolitik dan memperluas skala konflik.
Upaya Diplomatik dan Peran Mediasi
Untuk mencegah eskalasi menjadi perang masif, upaya diplomatik perlu ditingkatkan. PBB, Uni Eropa, dan negara-negara lain yang memiliki pengaruh di kawasan harus berperan aktif dalam menengahi konflik ini. Dialog antara Israel dan Palestina harus diperkuat, dan langkah-langkah keamanan harus diambil untuk melindungi pemimpin-pemimpin dari serangan yang bisa memicu konflik lebih lanjut.
Bagi Hamas, Haniyeh tewas dalam” serbuan” yang dicoba Israel di kediamannya di Teheran usai mendatangi upacara pelantikan presiden Iran.
” Seluruh mungkin opsi serta skenario buat merespons pembunuhan ini dapat saja terjalin… Pertumbuhan semacam itu bisa menimbulkan perang besar- besaran di kawasan. Washington wajib mengerti sepanjang mana tanggung jawab mereka atas eskalasi ini,” kata Tah.
Average Rating